YouTube, platform video terbesar di dunia, kini memperketat kebijakan mereka terhadap pengguna ad blocker. Langkah tegas ini diambil sebagai upaya keras mereka untuk mengatasi penggunaan ad blocker yang semakin meluas.
Dalam wawancara eksklusif dengan The Verge, YouTube mengungkapkan bahwa mereka telah memulai “upaya global” untuk mendorong pengguna agar memperbolehkan tayangan iklan saat menonton video. Jika pengguna enggan melakukannya, opsi lain adalah berlangganan YouTube Premium untuk menikmati konten tanpa iklan.
Sebelumnya, pada bulan Juni 2023, YouTube sudah mencoba menonaktifkan video bagi pengguna ad blocker, meskipun saat itu hanya dianggap sebagai “eksperimen kecil secara global.” Namun belakangan ini upaya tersebut makin diperluas, sehingga menyebabkan banyak pengguna dengan ad blocker tidak dapat mengakses video di platform ini.
Bagi pengguna ad blocker, YouTube kini menampilkan pesan tegas di pemutar video mereka, yang menyatakan bahwa penggunaan ad blocker melanggar Ketentuan Layanan YouTube. Pengguna hanya bisa melanjutkan menonton jika mereka menonaktifkan ad blocker untuk situs youtube.com. Panduan lengkap juga disediakan untuk membantu pengguna melakukan hal ini, termasuk instruksi untuk AdBlock, Adblock Plus, dan uBlock Origin.
Sebagai alternatif, YouTube menawarkan langganan YouTube Premium. Dengan biaya mulai dari Rp 59.000,00/bulan untuk paket Individu, Rp 99.000,00/bulan untuk paket Keluarga, dan Rp 34.990,00 /bulan untuk paket Pelajar di Indonesia. Langganan ini memberikan akses tanpa iklan ke seluruh konten YouTube, serta sejumlah keuntungan lainnya.
Meskipun kebijakan ini mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat, YouTube tetap bertahan pada langkah ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendukung para pembuat konten di platform mereka.
Namun, banyak yang mempertanyakan apakah ini adalah langkah yang terlalu membatasi kebebasan pengguna internet ataukah merupakan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem YouTube.