Software ERP Apa yang Cocok dengan Mekari Jurnal?

Konsultasi › Katagori: Integrasi & Otomasi Software › Software ERP Apa yang Cocok dengan Mekari Jurnal?

Techmind Consulting Staff asked 4 bulan ago

Software ERP Apa yang Cocok dengan Mekari Jurnal? — “Bagaimana cara memilih software ERP yang bisa diintegrasikan dengan sistem keuangan Mekari Jurnal yang sudah kami gunakan?” Sumber foto Unplash oleh charlesdeluvio

Dear Techmind,

Halo, saya Budi, CFO di sebuah perusahaan manufaktur menengah. Saya memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang keuangan dan akuntansi. Saat ini, kami menggunakan Mekari Jurnal sebagai sistem keuangan utama kami.

Perusahaan kami sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi sistem ERP guna meningkatkan efisiensi dan integrasi operasional di berbagai departemen. Namun, kami menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa software ERP yang kami pilih dapat diintegrasikan dengan Mekari Jurnal yang sudah kami gunakan. Mekari Jurnal sudah menjadi tulang punggung sistem keuangan kami, dan kami ingin memastikan bahwa data keuangan dapat diintegrasikan dengan lancar tanpa mengganggu proses yang sudah berjalan.

Bagaimana cara memilih software ERP yang bisa diintegrasikan dengan sistem keuangan Mekari Jurnal yang sudah kami gunakan? Apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan integrasi berjalan lancar dan efisien? Apakah ada rekomendasi software ERP tertentu yang sudah terbukti kompatibel dengan Mekari Jurnal?

Terima kasih atas bantuannya.

Halo Budi,

Terima kasih telah menghubungi saya. Saya memahami situasi yang Anda hadapi, di mana Mekari Jurnal telah menjadi tulang punggung sistem keuangan perusahaan Anda selama ini. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang keuangan dan akuntansi, Anda tentu paham betapa pentingnya integrasi sistem yang mulus untuk menjaga efisiensi operasional perusahaan.

Saat ini, banyak perusahaan seperti Anda yang sedang mencari solusi ERP yang dapat menyelaraskan berbagai departemen dalam satu platform yang terintegrasi dengan sistem keuangan yang sudah ada. Namun yang perlu dipastikan adalah kemampuan Mekari Jurnal untuk diintegrasikan dengan solusi ERP yang nantinya akan dipilih oleh perusahaan Anda, serta policy integrasi dari Mekari Jurnal.

Pertama, mari kita lihat Odoo ERP. Odoo dikenal dengan kemampuannya yang fleksibel dan modular. Bayangkan ini seperti sebuah toolbox besar, di mana Anda bisa memilih dan menyesuaikan alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Untuk industri manufaktur, Odoo menawarkan optimisasi produksi dengan manajemen inventaris yang efektif di berbagai lokasi, peramalan permintaan yang akurat, dan perencanaan produksi yang canggih.

Selain itu, kontrol kualitas yang sistematis membantu memastikan produk Anda selalu memenuhi standar tinggi. Kelebihan lainnya adalah integrasi modularnya, yang memungkinkan Anda untuk menambahkan atau mengurangi fitur sesuai kebutuhan, serta memudahkan pengelolaan keuangan dan inventaris. Data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh Odoo dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berbasis data.

Di sisi lain, ada HashMicro RED ERP yang menawarkan pendekatan berbeda namun tidak kalah efektif. Bayangkan memiliki sebuah sistem yang dapat mengatur bahan baku dan pekerjaan dalam proses produksi secara otomatis, serta berbagi informasi secara real-time. Dengan fitur kios manufaktur mandiri, karyawan Anda dapat melaporkan kemajuan kerja dan masalah produksi secara langsung, memastikan transparansi dan efisiensi.

Selain itu, HashMicro RED ERP menyediakan pelaporan real-time yang memungkinkan Anda untuk memantau biaya produksi dari bahan baku hingga barang jadi, semuanya dalam satu sistem. Laporan yang dihasilkan membantu Anda membuat keputusan bisnis yang lebih menguntungkan.

Bapak Welly Siendow, CEO dari Appschef, perusahaan konsultan implementasi ERP juga berpendapat “Integrasi sistem keuangan dengan ERP yang dipilih adalah langkah krusial dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Sebenarnya lebih optimal jika sistem keuangan juga menggunakan ERP yang sama. Meskipun Mekari mungkin digunakan secara awal, langkah ideal adalah beralih sepenuhnya ke ERP yang baru. Fungsi utama ERP adalah menyatukan data dan alur bisnis. Dengan mempertahankan sistem terpisah seperti Mekari, Sales Force, dan DocuSign, penggunaan ERP tidak mencapai potensinya. Sebaliknya, ERP memungkinkan integrasi berbagai aplikasi menjadi satu platform dengan modul-modul yang terintegrasi.”

Untuk memastikan integrasi yang lancar dengan Mekari Jurnal, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Pastikan bahwa penyedia ERP memiliki solusi khusus atau konektor pihak ketiga yang memungkinkan integrasi dengan Mekari Jurnal. Komunikasikan kebutuhan Anda dengan jelas kepada penyedia ERP dan minta demo atau studi kasus yang relevan. Pastikan juga bahwa tim dukungan teknis mereka siap membantu selama proses implementasi dan setelahnya.

Kedua ERP ini memiliki kelebihan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Saya sarankan Anda untuk mengevaluasi keduanya lebih lanjut dan mungkin melakukan beberapa sesi demo untuk melihat mana yang paling cocok untuk operasional perusahaan Anda.

Saya harap penjelasan ini memberikan Anda panduan yang jelas dalam mengambil keputusan yang tepat. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau memerlukan konsultasi lebih lanjut mengenai ERP atau perangkat lunak lain yang dapat mendukung digitalisasi sistem keuangan Anda, jangan ragu untuk menghubungi tim kami. Kami siap membantu Anda.

Salam hangat,
Techmind

Question Tags: digitalisasi sistem keuangan, ERP, Mekari Jurnal, Odoo

Berita

4 Startup yang Pernah Berjaya Tapi Sekarang Sudah Bangkrut

By Wira Tahirohan21 Juni 20231

Industri e-commerce di Indonesia terus mengalami dinamika yang menarik perhatian. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa startup yang pernah berjaya harus menghadapi tantangan besar dan akhirnya mengalami kegagalan. Fenomena ini memberikan gambaran tentang persaingan sengit dan sulitnya mendapatkan pendanaan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis di era digital ini. Simak contoh startup terkenal yang harus menutup operasionalnya dan menyelidiki faktor-faktor yang berperan dalam kegagalan mereka.

JD ID

JD.ID, perusahaan e-commerce hasil kerjasama antara JD.com dari China dan Provident Capital, beberapa waktu yang lalu memutuskan untuk menghentikan semua layanannya pada tanggal 31 Maret 2023 kemarin. Penyebab kebangkrutan ini dapat dilihat dari tantangan bisnis dan persaingan yang sangat ketat di industri e-commerce. JD.ID harus menghadapi persaingan sengit dengan platform-platform e-commerce lainnya, yang mungkin mengakibatkan penurunan bisnis yang signifikan dan membuat mereka tidak dapat bertahan.

Disisi lain, ini merupakan bagian dari strategi JD.com untuk memfokuskan upayanya pada pengembangan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnisnya. Tidak hanya di Indonesia, ternyata JD.com, raksasa e-commerce tersebut, juga memutuskan untuk keluar dari Thailand serta menghentikan bisnis logistik mereka di wilayah Asia Tenggara.

Airy Rooms

Diantara kamu mungkin ada yang pernah menginap di Airy Rooms jika berpergian ke luar kota. Startup akomodasi Airy Rooms, yang sebelumnya sempat meraih kesuksesan, pada tahun 2020 akhirnya harus menghentikan operasionalnya akibat pandemi Covid 19. Perusahaan ini menghadapi penurunan penjualan yang signifikan dan menerima banyak permintaan pengembalian dana dari para pengguna. Situasi ini memaksa Airy Rooms untuk mengambil keputusan sulit dengan menutup operasionalnya, mengakibatkan penurunan bisnis yang drastis.

Berdiri sejak 2015, perusahaan ini bekerja sama dengan lebih dari 2000 properti dan mengelola sekitar 30000 kamar di berbagai kota di Indonesia. Airy Rooms menawarkan tiga jenis kamar yang tersedia, yaitu Airy Premier, Airy Standard, dan Airy Eco.

Sorabel

Sorabel juga mengalami nasib serupa dengan beberapa startup Indonesia lainnya. Pada tanggal 30 Juli 2020, Sorabel terpaksa menghentikan semua kegiatan operasionalnya. Penyebab utama dari keputusan ini adalah kehabisan dana di tengah pandemi yang sedang melanda. Situasi yang sulit ini menyebabkan Sorabel tidak dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat di industri e-commerce fashion.

Sebelumnya, Sorabel dikenal dengan nama Sale Stock. Tujuan di balik perubahan ini adalah untuk mengubah citra dari produk murah menjadi merek yang lebih eksklusif dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Qlapa

Qlapa sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai Aplikasi Unik Terbaik dari Google Play Awards dan diakui sebagai salah satu startup dengan pertumbuhan yang paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia. Tapi, persaingan dengan marketplace Unicorn seperti Tokopedia dan Bukalapak menjadi terlalu berat bagi Qlapa. Dalam konteks persaingan startup yang ketat di Indonesia saat ini, Qlapa tidak mampu mengikuti langkah pesaing-pesaingnya yang lebih besar dan mapan.

Meskipun startup ini berhasil memulai operasionalnya pada tanggal 1 November 2015 dan dianggap sukses dalam menjembatani penjualan ribuan produk kerajinan tangan unik dari UMKM lokal, Qlapa akhirnya harus mengakhiri perjalanannya.

Kegagalan Startup ini bisa menjadi pembelajaran bagi industri e-commerce di Indonesia, terutama para pengusaha dan pelaku bisnis diharapkan dapat mengambil pelajaran dari pengalaman ini agar dapat terus berinovasi serta beradaptasi dengan segala dinamika perubahan yang terjadi.

Dapatkan Newsletter

Berita Terbaru