Dear Techmind,
Perkenalkan, saya Shinta, pemilik usaha kecil di bidang kuliner rumahan. Usaha saya ini bergerak di makanan khas daerah, dan target pasar saya terutama adalah orang-orang di sekitar wilayah sini. Selama ini saya menjalankan pemasaran secara sederhana, sebagian besar lewat rekomendasi dari mulut ke mulut, tapi sekarang saya merasa sudah waktunya mulai serius dengan pemasaran online, terutama di media sosial.”
Masalahnya, saya belum tahu pasti platform media sosial mana yang paling cocok untuk bisnis kecil seperti usaha saya. Ada begitu banyak pilihan kaya Instagram, Facebook, mungkin juga TikTok dan WhatsApp Business. Mengelola semua platform sekaligus tentunya akan membutuhkan waktu dan tenaga lebih, sementara sumber daya yang saya punya cukup terbatas. Saya juga khawatir jika tidak fokus, hasilnya tidak maksimal dan justru membuang waktu.
Menurut pengalaman Bapak/Ibu, bagaimana ya cara memilih platform media sosial yang paling pas untuk bisnis kecil seperti ini? Apakah sebaiknya saya fokus di satu platform dulu, atau justru lebih efektif mencoba beberapa sekaligus? Dan kira-kira, pertimbangan apa saja yang sebaiknya saya perhatikan dalam memilih platform yang bisa mendukung pertumbuhan bisnis saya?
Halo Ibu Shinta,
Terima kasih atas pertanyaannya dan selamat telah mempertimbangkan langkah strategis untuk memperluas jangkauan pemasaran bisnis kuliner Ibu secara online. Memilih platform media sosial yang tepat dapat membantu produk makanan khas daerah Ibu menjangkau lebih banyak orang dan mendapatkan pengakuan lebih luas.
Penggunaan platform media sosial adalah salah satu kunci untuk menjangkau audiens yang relevan dengan target pasar yang diinginkan. Bapak Mardianto Pribadi, Digital Marketing di WGSHub (IDX:WGSH), sebuah perusahaan publik yang bergerak di bidang Venture Builder, menjelaskan bahwa dengan dinamisnya perilaku pelanggan, pemilihan dan penggunaan konten yang tepat di media sosial dapat menjadi amunisi pemasaran yang sangat efektif untuk berkembangnya sebuah brand. Dengan penguatan visibilitas dan citra brand pada platform media sosial, bisnis kecil dan UMKM dapat memanfaatkan karakter serta perilaku pelanggan pada setiap platform yang mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Hal ini dapat memperkuat dan memperluas jaringan media pemasaran untuk mengembangkan bisnis mereka.
Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu Ibu memilih dan memaksimalkan platform yang sesuai:
- Identifikasi Platform Berdasarkan Demografi Pengguna
Pak Mardianto menjelaskan pentingnya memahami karakteristik setiap platform media sosial dan menyesuaikannya dengan brand makanan Ibu Shinta. Untuk target market dengan demografi anak muda, Ibu Shinta dapat memanfaatkan platform TikTok dan Instagram. Sementara itu, untuk target market di atas 35 tahun, Facebook dapat digunakan sebagai saluran promosi dan pemasaran. Platform-platform ini dapat memvisualisasikan dan memperkuat brand makanan Ibu Shinta, sehingga lebih dikenal serta mendapatkan interaksi dan engagement langsung dari pasar.
- Sesuaikan Platform dengan Jenis Konten yang Akan Dipromosikan
Masing-masing platform memiliki kekuatan konten tersendiri. Karena bisnis kuliner sangat bergantung pada daya tarik visual, Instagram dan TikTok yang kaya akan fitur video pendek dan foto berkualitas tinggi akan membantu Ibu menonjolkan keunikan produk. Konten seperti pembuatan makanan khas, cerita di balik menu, atau review pelanggan bisa sangat menarik di platform ini dan memungkinkan interaksi lebih luas dengan audiens.
- Manfaatkan WhatsApp Business untuk Hubungan Langsung dengan Pelanggan
Untuk mendukung komunikasi yang lebih personal dan mempermudah pelanggan melakukan pemesanan, WhatsApp Business adalah solusi yang praktis. Selain komunikasi langsung, fitur WhatsApp Business juga menyediakan katalog produk, sehingga pelanggan dapat melihat pilihan menu Ibu dengan mudah dan merasa lebih terhubung dengan usaha kuliner yang Ibu jalankan dan tentunya penggunaan WhatsApp Business ibu Shinta dapat melakukan promosi kepada market yang sudah berinteraksi dengan pendekatan promosi secara lebih personal.
(Cari solusi teknologi untuk bisnis Anda? Matchmaking gratis dari Techmind dapat membantu Anda terhubung dengan konsultan teknologi terpercaya. Hubungi kami di admin@techmind.id.)
- Mulai dari Satu atau Dua Platform Terlebih Dahulu
Memulai dengan satu atau dua platform memungkinkan Ibu fokus membangun konten yang berkualitas dan mengelola interaksi pelanggan dengan lebih baik. Dengan pendekatan ini, Ibu dapat mengeksplorasi platform yang dirasa paling tepat sebelum mencoba berekspansi ke kanal lainnya. Instagram, misalnya, bisa menjadi titik awal yang baik, mengingat popularitasnya di kalangan pengguna yang mencari inspirasi kuliner.
- Pantau Tren Konten sebagai Inspirasi di Media Sosial
Mengetahui apa yang sedang tren di media sosial dapat membantu Ibu menciptakan konten yang relevan dan diminati. Berikut beberapa cara praktis untuk memantau tren yang bisa digunakan:
Gunakan Fitur Trending di TikTok: TikTok menyediakan tab Trending yang menampilkan video-video yang sedang viral. Dari sini, Ibu bisa melihat ide konten menarik yang mungkin relevan untuk makanan khas yang dijual.
Cek Halaman Kreator di TikTok Creative Center: Di bagian ini, Ibu bisa melihat video populer dari kreator teratas, yang membantu memahami pola konten viral dan bagaimana konten tersebut diadaptasi di dunia kuliner.
- Perkuat Karakteristik Brand dan Pemanfaaatan Fitur Ads pada Setiap Platform Media Sosial
Pak Mardianto juga menambahkan, “Karakter brand adalah salah satu elemen yang akan diingat oleh market. Oleh karena itu, Ibu Shinta perlu memperhatikan cara komunikasi, seperti penggunaan caption, tone of voice konten, dan lain sebagainya. Ibu Shinta juga bisa memanfaatkan fitur beriklan yang dapat disesuaikan dengan budget untuk memperluas brand visibility dan meningkatkan peluang penjualan dari pelanggan baru, yang bisa ditentukan berdasarkan target market (lokasi, umur, dan perilaku).”
- Evaluasi Kinerja Platform secara Berkala
Agar Ibu dapat mengetahui platform mana yang memberikan hasil terbaik, lakukan evaluasi secara berkala. Data seperti jumlah interaksi, pertumbuhan pengikut, dan tingkat konversi dari tiap platform akan membantu Ibu menentukan strategi selanjutnya. Misalnya, jika TikTok menghasilkan lebih banyak interaksi, Ibu bisa lebih fokus di sana sambil terus membangun konten di platform lainnya.
Dengan memanfaatkan cara-cara ini, Ibu Shinta akan dapat memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan pemasaran bisnis, tanpa merasa kewalahan mengelola banyak kanal sekaligus. Semoga informasi ini bisa membantu Ibu dalam menentukan strategi terbaik untuk mengembangkan usaha kuliner secara online. Kami di Techmind selalu siap mendukung langkah-langkah baru Ibu di dunia digital.
(Cari solusi teknologi untuk bisnis Anda? Matchmaking gratis dari Techmind dapat membantu Anda terhubung dengan konsultan teknologi terpercaya. Hubungi kami di admin@techmind.id.)
Salam sukses!
Tim Techmind