X, platform media sosial terkemuka, baru saja memperbarui aturannya untuk mengizinkan pengguna memposting konten dewasa yang diproduksi dan didistribusikan secara sukarela. Langkah ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat, dengan argumen pro dan kontra yang kuat.
Pro: Kebebasan Ekspresi dan Otonomi Pengguna
Pendukung perubahan ini berargumen bahwa X melakukan langkah yang benar dengan mengizinkan konten dewasa, selama konten tersebut diproduksi dan didistribusikan secara sukarela. Mereka percaya bahwa ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, adalah bentuk ekspresi seni yang sah.
Menurut mereka, aturan baru ini memberikan kebebasan bagi orang dewasa untuk menciptakan dan berbagi konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman pribadi mereka, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas. Ini dianggap sebagai langkah maju dalam memperkuat otonomi pengguna dewasa dan menghormati hak mereka untuk mengekspresikan diri.
Pendukung juga menyoroti bahwa aturan baru ini dilengkapi dengan pelabelan konten yang tepat untuk memastikan bahwa pengguna yang tidak ingin melihat konten dewasa dapat menghindarinya. Anak-anak di bawah usia 18 tahun juga dilindungi dengan pembatasan paparan terhadap konten tersebut.
Kontra: Kekhawatiran Tentang Keamanan dan Etika
Di sisi lain, ada kekhawatiran yang signifikan mengenai dampak negatif dari aturan baru ini. Kritikus berargumen bahwa meskipun ada pelabelan dan pembatasan, kemungkinan konten dewasa tetap bisa diakses oleh pengguna yang tidak seharusnya melihatnya, termasuk anak-anak.
Mereka juga menyoroti risiko meningkatnya eksploitasi dan penyalahgunaan. Meskipun X telah menegaskan bahwa konten yang mempromosikan eksploitasi, non-consent, objektifikasi, dan bahaya terhadap anak-anak dilarang, tetap ada kekhawatiran bahwa konten semacam itu bisa lolos dari pengawasan.
Selain itu, ada argumen bahwa perubahan ini bisa mengarah pada normalisasi perilaku seksual eksplisit di platform publik, yang bisa berdampak negatif pada norma dan nilai masyarakat. Beberapa orang merasa bahwa keberadaan konten dewasa, meskipun diberi label, dapat merusak reputasi X sebagai platform yang aman dan ramah untuk semua pengguna.
Pembatasan yang Diperlukan
X telah menetapkan batasan-batasan yang ketat untuk memastikan konten dewasa tidak ditampilkan secara mencolok di area yang sangat terlihat di platform mereka. Konten semacam itu dilarang muncul dalam video langsung, foto profil, header, spanduk Daftar, atau foto sampul Komunitas. Pelanggaran terhadap aturan ini akan mengakibatkan penghapusan konten dan bisa berujung pada penangguhan akun.
Cara Menandai Konten Dewasa
Untuk pengguna yang secara rutin memposting konten dewasa, X mengharuskan mereka untuk menyesuaikan pengaturan media mereka. Semua gambar dan video akan ditempatkan di balik peringatan konten yang harus diakui sebelum dapat dilihat. Jika pengguna terus gagal menandai posting mereka, X akan menyesuaikan pengaturan akun mereka secara otomatis.
Pengguna di bawah 18 tahun atau yang tidak menyertakan tanggal lahir di profil mereka tidak dapat melihat konten yang ditandai. X juga telah mulai menerapkan peringatan konten media baru pada posting yang mengandung konten dewasa, menggantikan label media sensitif umum.
Perubahan aturan oleh X ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Di satu sisi, ini dilihat sebagai langkah maju dalam memperkuat kebebasan berekspresi dan otonomi pengguna dewasa. Di sisi lain, ada kekhawatiran tentang dampak negatif terhadap keamanan dan etika di platform tersebut.