Pasar non-fungible token (NFT), yang sebelumnya menjadi sorotan dalam dunia digital, kini sedang menghadapi tantangan serius. Menurut laporan dari dappGambl, sebagian besar NFT yang terdaftar di NFT Scan dan CoinMarketCap mengalami penurunan nilai yang signifikan. Yang lebih mencolok lagi, lebih dari 95 persen dari NFT ini kini tak memiliki nilai apa pun, berarti ribuan NFT yang dulu bernilai telah kehilangan daya tariknya.
Penurunan ini terjadi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah bahwa banyak koleksi NFT tidak lagi memiliki tujuan pasar yang jelas. Sebagian besar mungkin dibeli sebagai cara untuk cepat kaya, tanpa pertimbangan yang matang tentang nilai jangka panjangnya. Hal ini memunculkan pertanyaan serius tentang kelayakan NFT sebagai instrumen investasi yang stabil.
Namun, bukan hanya masalah nilai yang membuat pasar NFT berada dalam situasi yang sulit. Ada juga masalah lingkungan yang harus diperhatikan. Proses pembuatan NFT memerlukan sejumlah besar energi dan menghasilkan emisi karbon yang signifikan. Di era ketika kesadaran tentang dampak lingkungan semakin meningkat, ini menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa fenomena NFT masih mempengaruhi beberapa individu. Sebagai contoh, seorang pemuda Indonesia menjadi viral pada awal tahun 2022 setelah berhasil menghasilkan uang dalam jumlah besar dengan menjual foto selfie pribadinya sebagai NFT. Hasil penjualannya mencapai miliaran rupiah.
Sementara pasar NFT menghadapi tantangan yang serius, masa depannya masih belum pasti. Apakah tren ini akan berlanjut atau sebaliknya, hanya waktu yang akan memberikan jawabannya. Yang pasti, pasar NFT perlu mengatasi tantangan yang ada dan mencari cara yang lebih berkelanjutan untuk berkembang di masa depan.
Dalam upaya mengatasi ketidakpastian ini, banyak yang percaya bahwa transparansi dan pendekatan yang lebih matang dalam berinvestasi dalam NFT akan menjadi kunci. Selain itu, perlu ada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana NFT dapat memberikan nilai jangka panjang bagi pemegangnya, bukan sekadar alat spekulasi. Dengan menggabungkan pertimbangan ini dengan kesadaran akan dampak lingkungan, pasar NFT mungkin akan menemukan kembali jalannya ke keberlanjutan.