Pada Senin, tanggal 21 Agustus 2023, indeks kualitas udara Jakarta meraih peringkat “tidak sehat” menurut data yang dirilis oleh IQAir. Angka indeks ini tercatat berada di rentang 155-163 mulai dari pukul 6.00 pagi hingga 12.00 siang. Hal ini menjadi perhatian serius bagi warga ibu kota yang tengah menghadapi tantangan baru terkait sistem kerja Work From Home (WFH) yang diuji coba.
Eksperimen WFH bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di DKI Jakarta berlangsung selama dua bulan, dimulai sejak tanggal 21 Agustus hingga 21 Oktober. Dalam skema ini, kebijakan memungkinkan hingga 50% ASN yang berperan sebagai staf atau pendukung untuk bekerja dari rumah. Pada sisi lain, sektor swasta memiliki pendekatan yang lebih fleksibel. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, menjelaskan bahwa bagi perusahaan swasta, sistem kerja Hybrid (campuran bekerja di kantor dan WFH) masih bersifat imbauan dan tidak diwajibkan.
Namun, ada pengecualian saat negara-negara ASEAN mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada tanggal 4 hingga 7 September 2023. Pada periode ini, proporsi pekerja swasta yang diperbolehkan WFH akan meningkat menjadi 75%, sementara yang bekerja dari kantor akan berkurang menjadi 25%. Model kerja ini mengingatkan kita pada situasi tigadua tahun lalu saat pandemi Covid-19 pertama kali melanda.
Permasalahan Saat WFH
Namun, meskipun sistem WFH memberikan fleksibilitas, beberapa keprihatinan muncul dari masyarakat. Salah satunya adalah potensi “bermalas-malasan” dari sebagian karyawan yang bekerja dari rumah, bahkan berisiko tidak menjalankan tugas dengan optimal. Keberadaan sistem absensi yang masih mengandalkan sidik jari atau kartu absen di beberapa perusahaan menjadi kendala, karena sulit untuk memastikan apakah karyawan mematuhi jam kerja atau tidak.
Oleh karena itu, permasalahan absensi dan manajemen sumber daya manusia perlu diatasi dengan solusi yang lebih canggih. Inilah saatnya bagi solusi digital dalam bentuk aplikasi manajemen absensi dan HR yang dapat diandalkan, terutama bagi perusahaan yang telah menerapkan sistem WFH atau model kerja hybrid.
Digitalisasi Sistem untuk WFH
Aplikasi Pagii HR hadir sebagai solusi absensi karyawan berbasis online untuk perusahaan yang menerapkan sistem WFH dan hybrid. Dengan kemampuan absensi melalui kode QR dan bahkan selfie dari jarak jauh, aplikasi ini merevolusi manajemen karyawan. Pengajuan izin, lembur, hingga pengelolaan payslip, semuanya lebih mudah melalui Aplikasi Pagii.
Fitur Unggulan Aplikasi Pagii HR:
- Absensi di kantor dengan pindai kode QR.
- Karyawan dapat melakukan absensi dari mana saja dengan melakukan selfie.
- Memungkinkan karyawan untuk melakukan absensi dari lokasi perjalanan bisnis.
- Memfasilitasi pengajuan izin dan lembur.
- Mudah mengatur berbagai jenis shift karyawan dengan fleksibilitas yang diperlukan.
Penggunaan teknologi dalam manajemen absensi juga akan membantu perusahaan mengatasi tantangan lainnya. Mulai dari menghadapi fluktuasi indeks kualitas udara yang dapat mempengaruhi kesehatan karyawan, hingga memastikan komunikasi yang lancar di tengah kerja jarak jauh. Dengan solusi digital yang tepat, para pemimpin perusahaan dapat merencanakan strategi yang lebih baik dalam menghadapi situasi yang terus berubah.