Tahun ini, Indonesia diproyeksikan mencatat rekor baru dalam Initial Public Offering (IPO), dengan perkiraan sebanyak 68 IPO hingga Oktober. Menurut laporan dari The Business Times, total dana yang diperoleh diperkirakan mencapai lebih dari US$3,15 miliar.
Indonesia berhasil menjadi pemimpin jumlah IPO di Asia Tenggara dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Meskipun dihadapkan pada tantangan pandemi sejak 2020, pasar IPO Indonesia tetap kokoh dan mempertahankan momentum positifnya hingga Q3 2023.
Keberhasilan ini mencerminkan daya tarik Indonesia bagi investor, didukung oleh komitmen terhadap stabilitas politik dan ekonomi yang konsisten. Saat ini, Indonesia menempati peringkat keempat sebagai pasar IPO terkuat, setelah China, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
(Grafik jumlah perusahaan yang melakukan IPO di Asia Tenggara. Sumber jurnal PwC)
Apa Itu IPO?
IPO, atau penawaran umum, merujuk pada saat suatu perusahaan atau emiten menawarkan dan menjual efek-efek yang diterbitkannya dalam bentuk saham kepada masyarakat secara luas. Secara sederhana, IPO terjadi ketika perusahaan pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik.
IPO sekaligus menjadi momen di mana perusahaan swasta (PT tertutup) bertransformasi menjadi perusahaan publik (Tbk). Oleh karena itu, initial public offering ini juga sering disebut “go public.” Mengapa banyak perusahaan memilih untuk go public? Ada tiga alasan utama:
Tiga Alasan Utama Perusahaan Melakukan IPO
1. Mempertajam Modal
Salah satu alasan utama perusahaan go public adalah untuk meningkatkan modal. Dengan menawarkan saham kepada publik, perusahaan dapat menghasilkan dana yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti riset dan pengembangan, belanja modal, atau melunasi utang yang ada.
2. Meningkatkan Brand Awareness
Penawaran saham perdana melalui IPO sering kali menghasilkan publisitas dan meningkatkan brand awareness perusahaan. Hal ini dapat membantu perusahaan menjangkau kelompok pelanggan potensial baru dan berpotensi meningkatkan pangsa pasarnya.
3. Exit Strategy Founder
IPO dapat menjadi Exit Strategy bagi para founder dan investor yang telah berinvestasi di perusahaan. Mereka dapat menjual saham mereka dalam IPO dan merealisasikan keuntungan investasi mereka.
4 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum IPO
Jika kamu sedang mempertimbangkan atau bahkan mempersiapkan diri untuk melakukan IPO di Indonesia, ada beberapa langkah kunci yang patut diperhatikan:
1. Evaluasi Kesiapan Bisnis
Sebelum memutuskan untuk IPO, serius pertimbangkan apakah langkah ini sesuai untuk bisnis kamu. Tinjau implikasi menjadi perusahaan publik dan alternatif terbaik. Apakah bisnis sudah siap untuk tuntutan transparansi secara umum? Bagaimana kesiapan menghadapi tanggung jawab, dan apakah standar pengelolaan keuangan perusahaan sudah memadai?
2. Rancang Direksi yang Jelas
Standar tata kelola yang semakin tinggi dan harapan investor membuat penyusunan dewan direksi menjadi hal yang kompleks. Ambillah waktu untuk merangkai dewan perusahaan publik dengan kombinasi yang tepat. Hal ini termasuk strategis korporat, eksekutif bisnis dan keuangan berpengalaman, serta spesialis kompensasi, kepatuhan, dan tata kelola. Keanggotaan dewan yang tepat bisa menjadi nilai tambah untuk IPO.
3. Persiapkan Prospektus Sedetail Mungkin
Prospektus IPO harus disusun dengan rinci, mencakup informasi tentang perusahaan yang menawarkan sahamnya di pasar publik. Ini termasuk laporan keuangan historis, informasi tentang segmen operasional, dan kondisi penerbitan. Persiapan ini melibatkan kerja sama erat dengan penasihat hukum untuk memastikan audit hukum, komersial, dan keuangan yang tepat.
Jika kamu ingin melihat – lihat prospektus dari perusahaan yang sudah IPO di Indonesia, kamu bisa mengunjungi laman ini https://e-ipo.co.id/id/home.
(Situs E-IPO yang bisa diakses umum untuk melihat prospektus perusahaan Indonesia yang sudah IPO)
4. Pertimbangkan Opsi Likuiditas Lainnya
Persiapan untuk IPO bukan hanya investasi untuk IPO itu sendiri. Persiapan dari berbagai sudut pandang bisnis juga memberikan dasar yang kokoh untuk menghadapi berbagai likuiditas, termasuk penjualan kepada ekuitas swasta atau transaksi dengan pihak pembeli. Pertimbangkan juga pendekatan multi-track dengan terlibat secara simultan dalam proses perdagangan, ekuitas swasta, dan IPO. Pendekatan ini dapat menghasilkan hasil terbaik bagi pemegang saham.
Dengan pertumbuhan positif pasar IPO Indonesia, langkah untuk go public menjadi pilihan menarik bagi banyak perusahaan. Namun, keberhasilan IPO tidak datang begitu saja. Evaluasi kesiapan bisnis, perencanaan direksi yang matang, penyusunan prospektus yang cermat, dan pertimbangan terhadap opsi likuiditas lainnya adalah kunci untuk meraih kesuksesan dalam perjalanan go public. Bagi yang tengah mempertimbangkan langkah ini, persiapkan diri dengan cermat dan bijak untuk memanfaatkan peluang sebaik-baiknya.