LinkedIn, platform media sosial profesional yang dimiliki oleh Microsoft, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mengurangi sekitar 668 karyawan, setara dengan 3 persen dari total karyawan perusahaan tersebut. Langkah ini melibatkan beberapa departemen di LinkedIn, termasuk IT, produk, HR, dan keuangan. Ini merupakan gelombang kedua dari pemotongan pekerjaan yang dilakukan perusahaan ini tahun ini. Sebelumnya, pada bulan Mei, LinkedIn telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 716 karyawan di seluruh dunia dan mengurangi operasionalnya di Tiongkok karena permintaan kerja yang menurun.
Dengan total 19.500 karyawan tersebar di 36 kantor di seluruh dunia, LinkedIn tidak memberikan alasan rinci untuk pengurangan jumlah karyawan ini. Namun, dalam pernyataan resmi, perusahaan menyatakan bahwa mereka sedang “memproses keputusan” dan tetap akan “berinvestasi dalam pekerjaan yang strategis.”
Pada bulan Juli, LinkedIn melaporkan pertumbuhan pendapatannya sebesar 5 persen selama tiga bulan yang berakhir pada Juni dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan ini membuat total tahunan melampaui angka $15 miliar untuk pertama kalinya. Keberhasilan ini didorong oleh bisnis rekrutmen perusahaan, sesuai dengan laporan Microsoft. Pengguna LinkedIn terus bertambah, mencapai 950 juta pengguna, angka yang terus meningkat selama delapan kuartal berturut-turut.
Sejalan dengan tren industri teknologi, LinkedIn telah memusatkan perhatian pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Baru-baru ini, perusahaan ini memperkenalkan serangkaian produk yang didukung oleh AI untuk meningkatkan upaya pemasaran, rekrutmen, dan penjualan. Langkah ini sejalan dengan tekad LinkedIn untuk tetap berada di garis depan teknologi dan memanfaatkan kecerdasan buatan guna meningkatkan kualitas layanannya. Dalam menghadapi tantangan pasar yang berubah dan kebutuhan pengguna yang terus berkembang, LinkedIn tetap berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan bisnisnya.
Meskipun pemangkasan karyawan merupakan langkah sulit, perusahaan ini terus mencari cara untuk mengoptimalkan operasionalnya sambil tetap memberikan layanan terbaik kepada jutaan pengguna setianya. Dengan inovasi terus-menerus dan investasi dalam teknologi mutakhir, LinkedIn berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam dunia jaringan sosial profesional.