Tak ingin Twitter menjadi platform berbagi informasi kasual biasa. Elon Musk akan menyaingi Linkedin dengan fitur terbaru yang akan dirilis, Twitter Hiring. Fitur ini memungkinkan perusahaan-perusahaan terverifikasi untuk memposting hingga lima lowongan pekerjaan di profil perusahaan mereka. Fitur ini tentunya tidak gratis, perusahaan dan Organisasi Terverifikasi bisa berlangganan dengan harga sekitar $1,000 / bulan.
Apa yang membuat fitur “Twitter Hiring” begitu menarik?. Twitter telah menyediakan cara yang praktis bagi organisasi terverifikasi untuk mengimpor semua lowongan pekerjaan mereka ke platform ini. Cukup dengan menghubungkan ke Applicant Tracking System (ATS) atau menggunakan XML feed yang didukung, mereka dapat memasukkan daftar pekerjaan dengan cepat dan mudah di Twitter.
Walaupun belum ada keputusan resmi kapan fitur ini dipublikasikan, WorkWeek, perusahaan di AS sudah menggunakan fitur ini. Dikutip dari NDTV, Adam Ryan, CEO dari perusahaan tersebut, menjelaskan bahwa mereka sudah mendapatkan akses fitur Twitter Hiring dan telah memposting lowongan pekerjaan di halaman perusahaan. Mereka juga telah merekrut 20 orang melalui fitur ini.
Meskipun fitur “Twitter Hiring” menunjukkan potensi besar sebagai alternatif bagi platform rekrutmen lainnya seperti LinkedIn, tetap ada beberapa pertimbangan kritis yang perlu dipertimbangkan. LinkedIn telah lama mapan sebagai platform khusus untuk profesional dan rekrutmen, dengan basis pengguna yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Memasuki pasar yang telah dikuasai oleh pemain besar seperti LinkedIn tidak akan mudah, dan Twitter harus berjuang keras untuk mencuri perhatian organisasi dan pencari kerja yang telah terbiasa dengan LinkedIn.
Meskipun Twitter memiliki basis pengguna yang besar, sebagian besar dari mereka mungkin menggunakan platform ini untuk tujuan hiburan dan interaksi sosial, bukan untuk mencari pekerjaan atau merekrut karyawan. Dengan begitu, organisasi harus mempertimbangkan efektivitas iklan lowongan kerja mereka di Twitter dan seberapa besar peluang calon karyawan mengetahuinya.
Secara keseluruhan, meskipun “Twitter Hiring” adalah langkah inovatif dari Twitter untuk bersaing di pasar rekrutmen, tantangan besar menanti. Untuk berhasil menyaingi LinkedIn sebagai platform terbesar untuk rekrutmen, Twitter perlu mengatasi kendala-kendala tersebut dan menunjukkan nilai uniknya sebagai alat yang efektif dan terpercaya bagi organisasi dan pencari kerja.