Di zaman yang serba digital dan AI ini, ada tren yang semakin menarik perhatian banyak perusahaan, yaitu “Bawa Kecerdasan Buatan Sendiri” atau “Bring Your Own Artificial Intelligence” (BYOAI).
Tre ini menjamur ketika para pekerja mulai membawa alat dan aplikasi kecerdasan buatan pribadi mereka ke tempat kerja, seringkali tanpa persetujuan atau pengetahuan manajemen. Fenomena ini mengingatkan pada tren sebelumnya, “Bawa Perangkat Sendiri” (BYOD), di mana karyawan membawa perangkat elektronik pribadi untuk keperluan pekerjaan. Namun, BYOAI membawa tantangan dan peluang yang berbeda.
Lonjakan Penggunaan AI di Tempat Kerja
Penggunaan AI di tempat kerja meningkat pesat belakangan ini. Sebuah laporan mengungkapkan bahwa 46% dari karyawan yang menggunakan AI di tempat kerja baru memulai dalam enam bulan terakhir. Menariknya, tren ini lebih banyak diadopsi oleh generasi muda, dengan 85% pekerja Gen Z, 78% milenial, 76% Gen X, dan 73% baby boomers yang membawa AI mereka sendiri ke tempat kerja.
Laporan dari Indeks Adopsi AI Global IBM 2023 menyoroti bahwa 42% profesional IT di perusahaan besar telah aktif mengimplementasikan AI, sementara 40% lainnya tengah mengeksplorasi potensi teknologi ini. Perusahaan-perusahaan ini telah mengidentifikasi sejumlah manfaat dari AI, mulai dari meningkatkan efisiensi hingga memberikan wawasan yang lebih mendalam melalui analisis data.
Tantangan Implementasi BYOAI Dalam Keamanan Siber
Namun, tren BYOAI tidak terlepas dari tantangan besar, terutama dalam hal keamanan siber. Data perusahaan dapat tersebar di berbagai aplikasi AI yang digunakan oleh karyawan, membuat tim IT dan keamanan sulit untuk melacak di mana data disimpan. Jika terjadi pelanggaran data di salah satu aplikasi AI, dampaknya bisa sangat merugikan bagi perusahaan.
Untuk mengatasi tantangan ini, departemen IT harus selalu siaga dengan langkah-langkah pencegahan. Mereka perlu memantau berbagai layanan dan pemberitahuan pelanggaran untuk menjaga keamanan data perusahaan tetap terjaga.
Tanggung Jawab Privasi dan Perlindungan Data
BYOAI juga menimbulkan tantangan terkait privasi dan perlindungan data. Karyawan harus memastikan bahwa alat AI yang mereka gunakan memenuhi standar privasi dan keamanan yang ditetapkan. Hal ini berarti mereka harus memahami dan mematuhi syarat dan ketentuan serta kebijakan privasi dari setiap alat yang mereka gunakan.
Bijak Dalam Mengikuti Trend BYOAI
Agar tren BYOAI dapat dikelola dengan baik, perusahaan perlu menetapkan kebijakan yang jelas. Pertama, perusahaan harus memberikan panduan tentang jenis alat AI yang dapat digunakan dan prosedur untuk mendapatkan persetujuan dari tim IT. Kedua, perusahaan harus menyediakan pelatihan mengenai pentingnya keamanan siber dan privasi data.
Selain itu, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menyediakan alat AI yang sudah disetujui dan memenuhi standar keamanan. Dengan demikian, karyawan tidak perlu mencari alat sendiri dan perusahaan dapat memastikan bahwa semua data tetap aman.
Meskipun terdapat sejumlah tantangan, BYOAI juga membawa sejumlah manfaat. Karyawan dapat lebih kreatif dan inovatif dengan menggunakan alat AI pilihan mereka. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan solusi baru untuk berbagai masalah bisnis.
Selain itu, perusahaan dapat memperoleh lebih banyak data dan wawasan dari berbagai alat AI yang digunakan. Data ini dapat membantu perusahaan dalam memahami tren pasar dan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.