TikTok, platform media sosial yang sering kita gunakan untuk menonton berbagai macam jenis video, tengah mencoba fitur baru. Saat ini, beberapa pengguna sudah dapat mengunggah video hingga 30 menit Kamu gak percaya? Cek aja contohnya yang dibagikan oleh ahli media sosial, Matt Navarra.
TikTok sejak lama terus meningkatkan batas durasi video yang bisa diunggah. Dimulai dari 15 detik, lalu 60 detik, dan yang terbaru adalah 10 menit pada tahun 2022. Bulan Oktober lalu, TikTok bahkan mulai mencoba unggahan video selama 15 menit. Jadi, sebenarnya, pembaruan terbaru ini tidak terlalu mengejutkan.
Namun, sepertinya durasi 30 menit kemungkinan akan menjadi batas maksimalnya, merujuk pada versi Tiongkok, Douyin. Douyin, yang merupakan versi TikTok di Tiongkok, telah memperluas batas unggahnya menjadi 30 menit per klip pada tahun 2022 dan hingga saat ini belum ada perubahan lebih lanjut.
Pertanyaannya sekarang, apakah 30 menit terlalu panjang untuk format TikTok yang biasanya dikenal dengan video pendek dan cepat? Meskipun belum bisa dipastikan, mungkin keputusan ini dipengaruhi oleh kesuksesan Douyin di Tiongkok dengan batas waktu yang sama.
Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok terus mencari cara untuk memperluas pilihan kontennya. Perubahan batas unggahan ini sejalan dengan upaya platform untuk memberikan lebih banyak ruang bagi para kreator konten. Namun, tantangannya adalah bagaimana TikTok dapat menjaga agar para pengguna tetap terlibat selama durasi yang lebih panjang.
Akankah TikTok Menggantikan Youtube?
Nah, pertanyaan lain yang muncul, bisakah TikTok menggantikan YouTube sebagai platform utama untuk menonton video di masa depan? Kita tahu bahwa YouTube telah lama menjadi pemimpin dalam dunia konten video online. YouTube, dengan kebijakan unggahan yang sangat fleksibel, memungkinkan para kreator konten untuk mengunggah video dengan durasi hingga beberapa jam. Sementara TikTok awalnya terkenal dengan video pendeknya, kehadiran unggahan 30 menit menunjukkan ambisi untuk bersaing secara serius dengan YouTube.
Perbedaan TikTok dan Youtube
(Ilustrasi dashboard Youtube. Sumber foto Unsplash oleh Christian Wiediger)
Namun, apakah TikTok benar-benar dapat menggantikan YouTube? Pertanyaan ini melibatkan beberapa faktor, termasuk preferensi pengguna, keberlanjutan model bisnis, dan apakah TikTok dapat mempertahankan daya tariknya sebagai platform yang menyenangkan dan menghibur.
Saat ini, keduanya memiliki daya tarik uniknya sendiri. TikTok menarik pengguna dengan format yang mudah dicerna, sementara YouTube dikenal dengan beragamnya konten yang ditawarkan. Apakah pengguna lebih memilih pengalaman singkat yang intens dari TikTok atau lebih suka menikmati konten yang lebih panjang dan mendalam di YouTube, itu sepenuhnya tergantung pada preferensi masing-masing.
Dengan adanya fitur unggahan 30 menit, TikTok membuktikan diri sebagai pemain serius di arena konten online. Bagaimanapun, keberhasilan TikTok dalam menentang dominasi YouTube masih menjadi pertanyaan besar. Hanya waktu yang akan memberikan jawaban, seiring dengan evolusi terus-menerus dalam dunia media sosial dan hiburan digital.