Di tengah gebrakan tak terduga, Friendster, media sosial yang dulu menjadi ikon di awal 2000-an, mengumumkan kehadiran kembali dengan tampilan yang lebih segar. Dengan latar belakang warna putih yang bersih dan desain wajah bulat yang menarik, Friendster kembali aktif dan berjanji membawa kita pada “A NEW ERA OF PERSONALIZED NETWORKING.”
Friendster Kembali Dengan Antusiasme Tinggi
Pertanda kebangkitan Friendster terlihat dari proses pendaftaran eksklusif yang mengundang pengunjung untuk mencoba platform ini lebih awal. Dengan mengisi kolom email, pengguna berkesempatan untuk menjadi bagian dari uji coba Friendster sebelum diluncurkan secara resmi. Meski tampilan media sosialnya masih dirahasiakan, antusiasme yang terbangun dari proses pendaftaran awal menjadi indikasi potensial Friendster di era baru ini.
Jejak Perjalanan Friendster Sebagai Pionir Media Sosial
Friendster bukanlah nama asing bagi mereka yang merasakan awal masa keemasan jejaring sosial. Diluncurkan pada tahun 2002, Friendster memimpin tren dengan memungkinkan pengguna untuk membuat profil pribadi, mengunggah foto dan video, serta menjalin hubungan dengan teman-teman baru. Meski sukses, Friendster kemudian harus berhadapan dengan tantangan dari pesaing seperti MySpace dan Facebook, serta menghadapi masalah teknis dan bug yang menghampiri.
Perubahan Pemilik dan Transformasi Bisnis
Pada tahun 2009, Friendster menemukan penyelamatnya dalam akuisisi oleh MOL Global asal Malaysia dengan nilai $40 juta. Perubahan logo dan slogan baru, “Connecting Smiles,” menjadi bagian dari upaya Friendster untuk mendefinisikan kembali dirinya. Integrasi dengan platform game online MOL, Rixty, memperkuat posisinya dan membuatnya semakin relevan di pasar Asia.
Dalam perjalanan menuju kembali sebagai situs game sosial, Friendster mengumumkan kolaborasinya dengan Tencent, raksasa internet Tiongkok. Terbentuklah perusahaan patungan MOL Tencent sebagai wujud dari rencana Friendster untuk memperbarui dirinya. Dengan Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura sebagai pangsa pasar utama, Friendster kembali memperoleh popularitas di Asia.
Friendster Menjadi Situs Permainan Sosial
Pada tahun 2011, Friendster mencapai puncak transisinya menjadi situs permainan sosial. Segala kenangan pengguna, termasuk profil, foto, pesan, dan komentar, dihapus untuk memberikan ruang bagi fitur baru Friendster Wallet. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membeli mata uang virtual dan item dalam permainan, menandai langkah Friendster ke arah yang lebih modern.
Dengan Friendster kembali aktif, muncul pertanyaan besar mengenai kemampuannya bersaing di era media sosial yang didominasi oleh Facebook, Instagram, dan Twitter. Apakah Friendster dapat merebut kembali hati pengguna dengan sentuhan masa lalu yang disesuaikan dengan kebutuhan kontemporer?