Perkembangan teknologi dalam implementasinya di pelabuhan Indonesia kini menjadi elemen penting operasional di berbagai pelabuhan, terutama dalam optimalisasi pelabuhan peti kemas. Dengan aktivitas yang padat di setiap sektornya, optimalisasi operasional pelabuhan melalui sistem digital menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. Salah satu solusi yang diusung adalah Terminal Operation System (TOS), yang mampu meningkatkan efisiensi operasional baik untuk pengelola pelabuhan maupun industri sekitarnya seperti logistik, kargo, dan bongkar muat.
Optimalisasi dengan Terminal Operation System (TOS)
Penggunaan Terminal Operation System (TOS) di Indonesia telah menjadi kebutuhan esensial. Sistem ini terbukti membantu menghemat waktu, biaya, dan tenaga kerja dalam pengelolaan pelabuhan. Implementasi TOS di pelabuhan, seperti di Terminal Peti Kemas Batu Ampar Batam, telah menghasilkan efisiensi signifikan. Produktivitas bongkar muat peti kemas, misalnya, meningkat dari 8-10 boks per jam menjadi 40-50 boks per jam dengan bantuan Ship-to-Ship (STS) Crane dan Harbour Mobile Crane (HMC).
Selain itu, TOS memungkinkan pengguna melakukan proses administrasi kapal, pelacakan, dan penempatan kontainer secara lebih sistematis. Sistem ini memotong waktu dan biaya operasional hingga 30%, sehingga dapat meningkatkan angka efisiensi pekerjaan bagi pengelola pelabuhan maupun perusahaan terkait seperti perusahaan bongkar muat dan logistik.
Marine Operation System (MOS) untuk Efisiensi Pandu Tunda
Sandbox Maritime Solutions juga menawarkan Marine Operation System (MOS), yang dirancang untuk mendukung proses administrasi, penjadwalan, dan pembayaran pandu-tunda kapal secara digital. Sistem ini memungkinkan proses piloting dan towing kapal dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam, jauh lebih cepat dibandingkan metode tradisional yang memakan waktu hingga beberapa hari.
MOS mendukung efisiensi melalui fitur-fitur seperti order management, sistem operasional, billing, dan pembayaran terintegrasi. Hal ini membantu pengelola pelabuhan, perusahaan tugboat, dan pengguna jasa pandu-tunda dalam meningkatkan efektivitas operasional. Marine Operation System (MOS) dapat diakses melalui perangkat mobile, memberikan fleksibilitas tambahan bagi penggunanya.
Automatic Gate System (AGS) untuk Kelancaran Lalu Lintas Kendaraan
Selain TOS dan MOS, Sandbox Maritime Solutions menghadirkan Automatic Gate System (AGS), yang membantu mengatur lalu lintas keluar-masuk kendaraan kontainer di area pelabuhan. Dengan sistem ini, penumpukan kendaraan dapat diminimalisir, sehingga operasional pelabuhan berjalan lancar.
AGS menggunakan teknologi QR Code untuk identifikasi supir dan kendaraan yang masuk ke pelabuhan. Sistem ini memastikan proses bongkar muat terjadwal dengan baik, menghindari waktu tunggu, dan memberikan kontrol lebih baik terhadap pergerakan kontainer di area pelabuhan. Sistem AGS dapat diintegrasikan dengan sistem pelabuhan yang sudah ada, memperkuat efektivitas pengelolaan secara keseluruhan.
Meningkatkan Efektivitas Operasional Pelabuhan di Indonesia
Sandbox Maritime Solutions hadir sebagai solusi teknologi maritim karya anak bangsa, yang mendukung efisiensi dan efektivitas operasional pelabuhan peti kemas di Indonesia. Dengan implementasi TOS, MOS, dan AGS, perusahaan ini tidak hanya membantu pengelola pelabuhan meningkatkan kinerja mereka, tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri logistik dan maritim secara keseluruhan.
Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat memperkuat daya saing pelabuhan Indonesia di tingkat global, sekaligus mendorong digitalisasi sektor maritim nasional.