(Artikel ditulis dalam Bahasa Inggris oleh Catherine Yong, Cxpose.tech)
Cloudera, perusahaan data dan AI yang mengelola 25 eksabita data, setara atau bahkan lebih dari tiap hyperscaler global, baru-baru ini mengadakan konferensi data dan AI tahunan mereka, EVOLVE24, di kawasan APAC, tepatnya di Singapura.
Eksekutif senior perusahaan, seperti CEO Charles Sansbury, Chief Strategy Officer Abhas Ricky, dan Chief Revenue Officer Frank O’Dowd, sangat antusias memperkenalkan produk dan kemampuan baru Cloudera kepada pelanggan, khususnya dalam hal streaming, data lakehouse, serta alat-alat pengelolaan AI.
Pameran yang menyertai konferensi ini juga memberi kesempatan kepada para pelanggan untuk mengeksplorasi solusi yang dirancang khusus guna mempercepat penerapan AI di dalam organisasi masing-masing.
Cloudera Baru yang Berpusat pada Pelanggan
Pada tahun 2009, Cloudera menjadi vendor komersial pertama untuk Hadoop, yang bisa dilihat sebagai salah satu faktor utama dalam ledakan penggunaan analitik big data di industri. Namun, tidak butuh waktu lama sebelum pendekatan teknologi baru diperlukan.
Hadoop, yang dulu menjadi fondasi pemrosesan big data, kini menghadapi tantangan signifikan terkait kinerja, skalabilitas, dan pemeliharaan. Kebutuhan beban kerja saat ini memerlukan arsitektur data modern, dan dalam sebuah wawancara kelompok, Abhas Ricky dengan cepat menguraikan bagaimana Cloudera telah berkembang dari Hadoop ke data lakehouse modern, serta arsitektur data mesh dan data fabric.
Abhas mengenang, “Dulu, orang merasa sangat mahal untuk mengekstraksi semuanya, lalu memuat dan mentransformasikannya (proses ELT). Anda ingin langsung ke ELT, dan karenanya lahirlah data lakehouse.”
Setelah itu, pertumbuhan besar-besaran hyperscaler terus mendorong kebutuhan akan arsitektur aplikasi baru, termasuk microservices, layanan data, serta enterprise AI.
“Ketidakpastian yang Anda lihat di luar sana tidak mempengaruhi kami karena kami terisolasi dari itu.”
“Terakhir, dalam hal enterprise AI, semua yang Anda dengar hari ini adalah kebutuhan pasar. Kami telah berkembang sesuai keinginan pelanggan kami, tetapi juga mengikuti kebutuhan komunitas open source. Kami selalu berada di garis depan open source, dan ini adalah kebutuhan pasar,” tambah Abhas.
Investasi, Penelitian, dan Pengembangan
Charles juga berbagi dalam pidatonya bahwa Cloudera telah mengalami perubahan signifikan dan berbicara tentang investasi sejak 2021 dalam penelitian dan pengembangan untuk memanfaatkan peluang berbasis cloud serta mempercepat kemampuan AI perusahaan.
“Kami adalah perusahaan perangkat lunak global yang besar. Secara historis, kami memulai gerakan big data sekitar sepuluh tahun lalu. Sejak 2021 hingga hari ini, kami telah menghabiskan sekitar satu miliar dolar untuk penelitian dan pengembangan.”
Selama berbicara dengan pelanggan, Charles menemukan bahwa banyak yang telah menyelesaikan migrasi mereka ke CDP (Cloudera Data Platform) dan “sedang menilai langkah selanjutnya.”
Menyadari bahwa beberapa pelanggan mungkin belum terlalu familiar dengan produk-produk yang baru dikembangkan, Charles meminta mereka untuk meluangkan waktu mempelajari produk-produk yang dikembangkan setelah CDP.
Pertumbuhan di Tengah Ketidakpastian
“Ketidakpastian yang Anda lihat di luar sana tidak mempengaruhi kami karena kami terisolasi dari itu.”
Menurut CEO Cloudera, meski ada ketidakpastian di pasar, Cloudera terus berinvestasi dalam pertumbuhan dan ekspansi bisnisnya.
Bukti kuat dari hal ini adalah pernyataan Chief Strategy Officer Cloudera, yang menyebut bahwa Cloudera adalah satu-satunya perusahaan di pasar saat ini yang dapat memberikan segala jenis hybrid, tergantung pada kasus penggunaan dan industri.
Organisasi ini juga mendukung berbagai skenario hybrid, seperti migrasi cloud publik ke privat, membawa data on-premises ke cloud, atau mengelola pengaturan multi-lingkungan di berbagai penyedia cloud.
Kemampuan ini dimungkinkan berkat penggunaan teknologi kontainerisasi serta integrasi erat dengan Apache Iceberg, format tabel terbuka berbasis cloud yang memiliki kinerja tinggi untuk mengatur dataset analitik di sistem file atau penyimpanan objek.
Inovasi Menuju Hybrid Sejati dan Skala Enterprise AI
Perusahaan menyadari bahwa cloud sangat penting untuk kesuksesannya karena pelanggan menuntut kemampuan untuk mengelola beban kerja dengan fleksibel di berbagai lingkungan.
Proposisi hybrid sejati dari Cloudera memungkinkan pelanggannya memindahkan data, metadata, pengguna, dan aplikasi antara lingkungan on-premises dan cloud tanpa memerlukan refaktorisasi aplikasi yang mahal.
Salah satu momen penting dalam pidato utama adalah ketika Adrien Chenailler, Head of Data Science OCBC, mempresentasikan perjalanan bank dalam menerapkan enterprise AI, mengintegrasikannya ke dalam proses bisnis inti, dan dampak teknis serta bisnis yang telah dicapai sebagai hasilnya. Dalam kurun waktu setahun, pemenang Cloudera Impact Awards dalam kategori AI Acceleration ini telah mengubah pengembangan AI generik awal menjadi lebih dari 20 aplikasi AI yang digunakan dalam produksi, serta meningkatkan pemrosesan AI menjadi 75 juta kata per hari.
(Artikel asli ini dipublikasikan dalam Bahasa Inggris Cxpose.tech, baca sumber asli)