Saat data center terus berkembang untuk mendukung kebutuhan AI dan machine learning, teknologi pendinginan menjadi kunci inovasi utama.
Dalam edisi terbaru Expert Talk di CXposè.tech, Tan Chee Meng, Area Sales Director untuk Commercial Building Services di Grundfos, membagikan wawasan penting tentang perubahan besar dalam solusi pendinginan data center.
Dari teknologi Liquid Cooling terbaru hingga metrik kinerja yang canggih, ia menjelaskan bagaimana data center modern menggabungkan kekuatan, efisiensi, dan keberlanjutan secara seimbang.
Peningkatan Teknologi Liquid Cooling untuk Beban Kerja AI
- Sistem pendingin udara tradisional hanya mampu menangani hingga 16 kilowatt per rak.
- Teknologi Liquid Cooling terbaru mampu menangani hingga 50 kilowatt per rak.
- Sistem Liquid Cooling dielektrik menawarkan kapasitas pendinginan tertinggi.
- Teknologi pompa terbaru dapat mengurangi konsumsi energi hingga 70%.
Membangun Sistem Pendinginan Data Center yang Tangguh
- Sistem pendinginan adaptif merespons variasi beban kerja secara real-time.
- Sistem pencegahan dan deteksi dini membantu meminimalkan kerusakan peralatan.
- Data center Tier 3-4 dilengkapi dengan fitur redundansi bawaan.
- Analitik prediktif memprediksi pola beban kerja dan menyesuaikan operasi secara otomatis.
Metode Pengukuran Kinerja Penting yang Harus Diperhatikanr
- Power Usage Effectiveness (PUE): Target ideal adalah 1.0.
- PUE Saat Ini: Data center modern rata-rata mencapai PUE 1.5-1.7.
- Water Usage Effectiveness (WUE): Mengukur efisiensi penggunaan air untuk pendinginan.
- Konsumsi Air: Data center dengan kapasitas 100 MW biasanya menggunakan air setara dengan 700 kolam renang Olimpiade setiap tahun.
Optimasi Berbasis AI
- Analitik data canggih memantau kinerja peralatan secara real-time.
- Platform digital melacak kecepatan pompa, suhu, dan penggunaan energi.
- Sistem AI menganalisis efisiensi operasional.
- Pemeliharaan prediktif mencegah downtime dengan mendeteksi masalah sejak dini.
Manfaat Ekonomi dari Teknologi Liquid Cooling
- Biaya operasional lebih rendah berkat efisiensi yang lebih tinggi.
- Ukuran data center lebih kecil karena sistem yang lebih ringkas.
- Umur peralatan lebih panjang berkat lingkungan termal yang stabil.
- Performa lebih tinggi dalam ruang yang lebih kompak.
Masa depan pendinginan data center semakin mengarah pada solusi yang lebih canggih, efisien, dan berkelanjutan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komputasi untuk AI dan machine learning, teknologi Liquid Cooling menjadi pilihan yang menjanjikan.
Meskipun biaya awalnya lebih tinggi, kombinasi kepadatan daya yang lebih besar, biaya operasional yang lebih rendah, dan dampak lingkungan yang lebih baik menjadikan teknologi ini pilihan menarik bagi operator data center yang visioner.
Dengan terus berkembangnya inovasi dalam teknologi pendinginan dan sistem cerdas, kita sedang menyaksikan perubahan besar dalam cara data center mengelola tantangan termal sambil tetap menjaga performa terbaiknya.
(Artikel asli ini dipublikasikan dalam Bahasa Inggris cxpose.tech, baca sumber asli)